Walaupun sekilas terlihat sama, di dalam bangunan ada 2 jenis dinding, yang pertama adalah dinding struktur dan yang ke dua adalah dinding interior. Menurut Yogi Utama, ST arsitek MUB Kontraktor, Dinding struktur adalah dinding yang bersifat permanen dan menjadi bagian dari struktur penopang bangunan, sedangkan dinding interior bisa bersifat permanen, tapi bisa juga bersifat non permanen seperti sekat atau partisi. Baik dinding struktur maupun dinding interior dapat dibangun dari berbagai pilihan bahan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pilihan bahan dinding yang umumnya digunakan untuk rumah tinggal adalah:
1. Bata merah
Bata merah terbuat dari tanah liat dan dibakar dengan suhu tinggi.Dinding bata merah dibuat dengan menyusun batu bata yang saling direkatkan dengan adukan semen.Dinding bata merah dapat ditutup dengan plester untuk pengerjaan pengecatan ataupun dapat dibiarkan terbuka untuk mengekspos warna dan tekstur bata tersebut.
Dinding bata merah relatif anti bocor dan rembes.Dinding bata merah ini juga kuat dan tahan lama.Tetapi pengerjaan dinding bata merah ini memakan waktu yang cukup lama sehingga biayanya pun jadi relatif mahal.
Dinding bata merah relatif anti bocor dan rembes.Dinding bata merah ini juga kuat dan tahan lama.Tetapi pengerjaan dinding bata merah ini memakan waktu yang cukup lama sehingga biayanya pun jadi relatif mahal.
2. Batako putih
Batako putih terbuat dari campuran bahan tras, batu kapur, dan air yang di-press tanpa dibakar menjadi kotak-kotak dengan lubang-lubang pada sisinya.Pengerjaan dinding dengan batako putih relatif cepat, tapi karena terbuat dari bahan kapur yang rapuh dan menyerap air, dinding batako putih cenderung mudah retak dan lembab.
3. Batako semen PC
Sama halnya dengan batako putih, batako semen juga di-press tanpa dibakar, hanya saja batako ini terbuat dari bahan semen.Batako semen harganya relatif lebih mahal bila dibandingkan dengan batako putih, tapi juga lebih kuat dan kedap air.
4. Beton Dinding beton yang sering dipakai untuk dinding rumah tinggal adalah beton pre-cast tersedia dalam bentuk siap pasang seperti batu bata.Beton pre-cast ini pemasangannya mudah dan cepat, permukaannya pun halus dan rapih sehingga tidak perlu di plester.
Selain material dinding di atas, masih ada banyak jenis material dinding yang bersifat semi permanen dan sering digunakan untuk dinding interior. Beberapa di antaranya:
1. Papan fiber semen
Papan fiber semen terbuat dari campuran serat fiberglass dan semen yang dicetak berbentuk lembaran-lembaran papan.Papan fiber semen ini ringan, mudah diangkat, dipotong, dan dilem. Berbeda dengan bata merah dan batako, papan fiber semen tidak dipasang dengan adukan semen melainkan dipaku dan disekrup sehingga pengerjaannya praktis dan cepat, terlebih lagi dinding yang dibuat dengan papan fiber semen dapat langsung dicat tanpa diplester terlebih dahulu.
2. Gypsum Board
Bahan dasar gypsum board adalah kapur. Gypsum board tersedia dalam bentuk lembaran dengan ukuran 120×240cm dan ketebalan 9,10,12, dan 15 mm. Agar dapat berdiri sebagai dinding, gypsum board dipasangkan pada rangka kayu ataupun rangka partisi berbahan dasar metal dan besi ringan. Dinding gypsum board permukaannya halus dan rata sehingga dapat langsung di-finishing dengan cat atau wallpaper.
3. Composit Panel
Composit panel terbuat dari beberapa lapis plastik pada bagian inti dan lapisan aluminium pada bagian luar.Material dinding ini bersifat fleksibel sehingga dapat dibentuk melengkung ataupun menyiku tanpa pecah.
4. Bambu
Dinding anyaman bambu sering dipakai untuk menciptakan kesan tradisional.Jenis bambu yang sering dipakai untuk material dinding adalah bambu hitam atau bambu tali. Walaupun murah, mudah dipasang, dan mempunyai nilai estetis tersendiri, perlu diingat bahwa dinding bambu mudah terbakar dan mudah terserang hama bubuk.
Edited by MUB Kontraktor
Edited by MUB Kontraktor
No comments:
Post a Comment